Kerusuhan Sara di ferguson, Negara Bagian Missouri, Amerika |
Islamedia.co - Polisi menembakkan gas air mata guna membubarkan kerumunan massa sebelum jam malam di Kota Ferguson, Negara Bagian Missouri, Amerika Serikat, diberlakukan.
Seperti dikutip dari BBCNews, remaja berusia 18 tahun itu tewas pada Sabtu (09/08) lalu. Berdasarkan sebuah rekaman video CCTV, polisi mengatakan Brown ditembak karena melakukan perampokan di toko dan mengintimidasi pemilik toko.
Namun, penjelasan polisi tidak bisa diterima komunitas kulit hitam. Sepekan setelah kematian Brown, sejumlah warga menjarah toko-toko dan melempar botol kepada polisi yang membalasnya dengan menembakkan gas air mata.
Pada Sabtu (16/08), polisi menahan tujuh orang. Aparat juga melepaskan bom asap dan gas air mata untuk membubarkan sekitar 150 pengunjuk rasa di Ferguson.
Guna menjernihkan keadaan, Jaksa Agung Amerika Serikat Eric Holder memerintahkan autopsi jenazah Brown sesegera mungkin.
Departemen Kehakiman AS pun mengerahkan 40 agen Biro Investigasi federal (FBI) ke Kota Ferguson untuk mengumpulkan informasi.
Dari sisi keluarga Brown, pengacara Anthony Gray mengumumkan telah menyewa jasa ahli forensik kenamaan AS, Michael Baden, guna melakoni pemeriksaan independen.
Berdasarkan profil yang dilansir Fox News, Baden telah menyelidiki kematian sederet figur tersohor, seperti Presiden John F Kennedy, musisi punk Sid Vicious, dan keluarga Tsar terakhir Rusia, Tsar Nicholas II.[BBC/Islamedia/YL]
0 komentar :
Posting Komentar