Islamedia.co - Pemimpin Hamas, Khaled Meshaal, menyatakan perang 50 hari dengan Israel di Gaza, baru permulaan atau pemanasan.
Menurutnya, perang itu menjadi tonggak untuk mencapai tujuan rakyat Gaza, yakni terbebasa dari blokade Israel.
Pernyataan itu disampaikan Meshaal saat konferensi pers di Doha, di mana dia tinggal di pengasingan. Dia menegaskan, bahwa Hamas tidak akan pernah menyerahkan senjata sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dengan Israel.
Dalam jumpa per situ, Meshaal juga menegaskan, bahwa komandan sayap militer Hamas, Mohammed Deif yag diserang rudal Israel, masih hidup dan kondisinya baik. “Dia baik-baik saja,” katanya.
”Anda tidak dapat menghentikan perlawanan, karena perlawanan ada dalam pikiran kita dan dalam jiwa kita. Perlawanan kita akan terus sampai semua tuntutan kami terpenuhi dan kita semakin dekat dengan kemenangan dan al-Quds (Yerusalem akan terbebas),” lanjut Meshaal.
”Ini (perang 50 hari) bukan akhir segaanya. Ini hanya tonggak untuk mencapai tujuan kami. Kita tahu bahwa Israel kuat dan dibantu oleh masyarakat internasional. Kami tidak akan membatasi impian kami atau membuat kompromi terhadap tuntutan kami,” imbuh Meshaal, seperti dikutip Al Arabiya, Jumat (29/8/2014). [knrp/islamedia/mh]
Menurutnya, perang itu menjadi tonggak untuk mencapai tujuan rakyat Gaza, yakni terbebasa dari blokade Israel.
Pernyataan itu disampaikan Meshaal saat konferensi pers di Doha, di mana dia tinggal di pengasingan. Dia menegaskan, bahwa Hamas tidak akan pernah menyerahkan senjata sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dengan Israel.
Dalam jumpa per situ, Meshaal juga menegaskan, bahwa komandan sayap militer Hamas, Mohammed Deif yag diserang rudal Israel, masih hidup dan kondisinya baik. “Dia baik-baik saja,” katanya.
”Anda tidak dapat menghentikan perlawanan, karena perlawanan ada dalam pikiran kita dan dalam jiwa kita. Perlawanan kita akan terus sampai semua tuntutan kami terpenuhi dan kita semakin dekat dengan kemenangan dan al-Quds (Yerusalem akan terbebas),” lanjut Meshaal.
”Ini (perang 50 hari) bukan akhir segaanya. Ini hanya tonggak untuk mencapai tujuan kami. Kita tahu bahwa Israel kuat dan dibantu oleh masyarakat internasional. Kami tidak akan membatasi impian kami atau membuat kompromi terhadap tuntutan kami,” imbuh Meshaal, seperti dikutip Al Arabiya, Jumat (29/8/2014). [knrp/islamedia/mh]
0 komentar :
Posting Komentar